Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tujuan Pendidikan Menurut Perspektif Al-Qur'an

Rikaariyani.com- Tujuan Pendidikan Menurut Perspektif Al-Qur'an- Bagi umat Islam, al-Qur’an berfungsi sebagai penuntun kehidupan menuju jalan yang benar demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 

Kebahagiaan yang dimaksud dapat dicapai manakala umat Islam mendasarkan segala aktifitasnya pada al-Qur’an dan Hadist Nabi, baik aktivitas yang bersifat vertikal maupun horizontal, Karena al-Qur’an merupakan sumber ajaran dan sumber hukum yang paling utama bagi aktifitas umat Islam, maka konsep pendidikan Islam pun tidak terlepas dari al-Qur’an. 

Akan tetapi, di dalam al-Qur’an tidak terdapat rincian mengenai hakikat pendidikan, definisinya, proses dan tujuannya. Di dalam kitab suci ini hanya terdapat term-term yang dipandang mengandung makna pendidikan, sehingga jika term-term ini digali maknanya, maka diharapkan akan ditemukan pula seluk beluk tentang pendidikan dalam perspektif al-Qur’an.

Tujuan Pendidikan
foto oleh: Pixabay

Apa Tujuan Pendidikan Islam?

Menurut Ahmad D Marimba; tujuan pendidikan Islam adalah identik dengan tujuan hidup orang muslim. Tujuan hidup manusia munurut Islam adalah untuk menjadi hamba Allah. Hal ini mengandung implikasi kepercayaan dan penyerahan diri kepada-Nya.

Baca juga: Pendidikan Islam Sebagai Sosialisasi Kebudayaan

Apa Tujuan Pendidikan Menurut Al-Qur'an?

Allah berfirman: Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang diutusnya membawa rahmat bagi seluruh alam dan orang-orang yang bersama dengannya yakni sahabat-sahabat Nabi serta pengikut-pengikut setia beliau adalah orang yang bersikap keras yakni tegas. Ayat di atas adalah gambaran yang sangat indah dilukiskan oleh al-Qur’an dengan gaya yang unik. Gambaran yang terdiri dari sekian banyak cuplikan dari keadaan dan sifat kelompok terpilih itu. Keadaan lahiriah dan batiniah mereka, sekali menggambarkan keadaan mereka menghadapi orang-orang kafir, di kali lain bersama diri mereka sendiri (M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah 2002: 216).

Allah Swt memberitakan tentang Muhammad Saw bahwa dia itu adalah benar-benar utusan Allah, tanpa diragukan dan disangsikan lagi. Oleh karena itu, Allah Swt berfirman, “Muhammad itu adalah utusan Allah,” dan pernyataan ini mencakup atas setiap sifat yang mulia dan indah. Kemudian Allah Swt melanjutkan dengan memberikan sanjungan kepada para sahabatnya (Tafsir Ibnu Katsir: 307).

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir. Allah Taala berfirman: Muhammad adalah Rasulullah, dan pengikut-pengikutnya adalah dari sahabat-sahabatnya yang ada dalam agamanya, mereka keras atas orang-orang kafir, dan walau mereka memiliki sikap tegas namun mereka berkasih sayang terhadap sesama mereka (Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Thabari, Bairud: Darul Kutub Ilmiyah, 1992, hal. 321).

Pesan inti ayat terakhir dalam surat ini adalah muhammad benar-benar utusan Allah, pengikut setianya adalah orang yang keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih sayang antar mereka, yang selalu ruku’ dan sujud mencari karunia Allah. Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Sifat-sifat mereka digambarkan dalam taurat dan injil. 

Di dalam surat Al-Dzariyat Ayat : 56 yang artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."

Ayat ini dengan sangat jelas mengabarkan kepada kita bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia tidak lain hanyalah untuk “mengabdi” kepada Allah SWT. Dalam gerak langkah dan hidup manusia haruslah senantiasa diniatkan untuk mengabdi kepada Allah. Tujuan pendidikan yang utama dalam Islam menurut Al-Qur’an adalah agar terbentuk insan-insan yang sadar akan tugas utamanya di dunia ini sesuai dengan asal mula penciptaannya, yaitu sebagai abid. Sehingga dalam melaksanakan proses pendidikan, baik dari sisi pendidik atau anak didik, harus didasari sebagai pengabdian kepada Allah SWT semata.

Di dalam Tafsir Al-Karim Ar-Rahman dijelaskan bahwa inilah tujuan Allah menciptakan jin dan manusia, dan Allah mengutus semua Rasul untuk menyeru kepada tujuan tersebut. Tujuan tersebut adalah menyembah Allah yang mencakup berilmu tentang allah, mencintai-Nya, kembali kepada-Nya, menghadap kepada-Nya dan berpaling dari selain-Nya. Semua tujuan itu tergantung pada ilmu tentang Allah, sebab kesempurnaan ibadah itu tergantung pada ilmu dan ma’rifatullah. Semakin bertambah pengetahuan seorang hamba terhadap Rabbnya, maka ibadahnya akan semakin sempurna. Dan inilah tujuan Allah menciptakan jin dan manusia yang diberi beban taklif, dan Allah menciptakan mereka bukan karena mereka diperlukan oleh Allah (Tafsir Al-Karim Ar-Rahman, Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di, Dar Ibn Al Jauzi, KSA, 1426 H hal 24).

Allah Swt berfirman dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Yaitu, sesungguhnya Aku menciptakan mereka ialah agar Aku menyuruh mereka beribadah kepada-Ku, bukan karena Aku membutuhkan mereka; agar mereka mau  melaksanakan peribadatan kepada-Ku. Dan tidaklah Aku ini memerintahkan mereka untuk beribadah kepada-Ku melainkan karena Aku sajalah yang berhak untuk disembah. Bila mereka telah menserikatkan peribadatan kepada selain Aku, maka kemurkaan-Ku akan segera menimpa mereka. Akan tetapi, bila mereka mentauhidkan Aku di dalam peribadatan, maka Aku akan meridhai mereka dan akan memasukkan mereka ke dalam surga-Ku (Tafsir Ibnu Katsir, 356-367).

Dari dua ayat yang telah penulis jabarkan di atas, dapat penulis simpulkan, bahwa:  

  1. Tujuan pendidikan menurut surat al-Fath ayat 29 yaitu: a) Mewujudkan seseorang yang selalu menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran, b) Mewujudkan manusia yang selalu bertawakal kepada Allah. 
  2. Di dalam surat al-Dzariyat ayat 56 bahwa tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah membentuk pribadi muslim yang sadar akan tujuan asal mula penciptaannya, yaitu sebagai abid (hamba). Sehingga dalam melaksanakan proses pendidikan, baik dari sisi pendidik atau anak didik, harus didasari sebagai pengabdian kepada Allah SWT semata, selain itu di dalam setiap gerak langkahnya selalu bertujuan memperoleh ridho dari yang maha kuasa.

 Baca Juga: Kebijakan Pendidikan Islam

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Kairo:  Syirkah Maktabah wa Mathba’ah Mushthafa Al-Baby Al-Halaby wa Auladuhu bi Mishra, 1966.

Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Thabari, Bairud: Darul Kutub Ilmiyah, 1992.

Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di, Tafsir Al-Karim Ar-Rahman, Dar Ibn Al Jauzi, KSA, 1426 H.

Muhammad Nasib Ar-Rifa’I, Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah Ma’arif, Riyadh, 1989 M.

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati,  2002.

Post a Comment for "Tujuan Pendidikan Menurut Perspektif Al-Qur'an"