Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian dan Jenis-jenis Media Visual

 


Pengertian Media Visual

Secara etimologi media berasal dari Bahasa latin yakni “medium” yang artinya adalah perantara atau pengantar. Dalam Bahasa arab, media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2004: 3). Sedangkan visual merupakan sesuatu yang dapat dilihat dengan mata.

Media visual yakni media yang memberikan gambaran secara konkrit maupun abstrak. Media visual bersifat real dan dapat dirasakan oleh panca indera khususnya indera penglihatan. Media visual juga dapat didefenisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas melalui kata-kata dan gambar. Media ini sangat cocok digunakan untuk menyampaikan informasi yang padat.

Menurut Daryanto (1993: 27), media visual yakni alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran dan bisa dinikmati melalui panca indera mata. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan peserta didik. media visual juga dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

Fathurrohman (2007: 67) mengemukakan bahwa: “media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slide foto, gambar atau lukisan dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.

Media visual juga sering disebut sebagai perumpamaan atau gambar. Media visual dapat menumbuhkan minat peserta didik dan dapat memperkuat ingatan. Media visual terdiri dari gambar, diagram, peta, grafik, poster, kartun, surat kabar, dan juga buku. Menurut Nana Sudjana (1989: 99), media visual merupakan sarana penunjang keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik, serta mampu membantu guru dalam menjelaskan materi yang bersifat konkrit maupun abstrak.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa media visual adalah media yang berkaitan dengan indera penglihatan. Media visual ini dapat membantu proses pemahaman peserta didik terhadap materi yang dijelaskan, dapat menarik perhatian, memperkuat ingatan, memperjelas materi yang disampaikan, dan juga mampu mengilustrasikan bahan sehingga tidak mudah lupa.

Jenis-jenis Media Visual

    Media visual terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Media Gambar/ Foto

Media gambar atau foto merupakan media reproduksi dalam dua dimensi. Gambar/foto merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan menjadi lebih konkrit dan realistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah.

Media gambar juga dapat diartikan sebagai bentuk visual yang hanya dapat dilihat, namun tidak memiliki suara atau audio. Media gambar berfungsi untuk memberikan pengalaman visual pada anak guna mendorong motivasi belajar dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkret, dan mudah dipahami.

Adapun manfaat media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) meningkatkan daya tarik siswa, 2) mempermudah pengertian serta pemahaman siswa, 3) mempermudah pemahaman yang bersifat abstrak, 4) memperjelas bagian yang penting, 5) mempersingkat suatu uraian.

        Media gambar memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Bersifat konkrit, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 
  • Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu 
  • Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan 
  • Dapat memperjelas masalah dalam bidang apa saja 
  • Harganya murah, mudah didapatkan dan digunakan

2. Slide

Slide adalah gambar yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor (Asnawir dan Usman, 2002: 47). Slide dapat diproyeksikan dan dapat dilihat dengan mudah oleh siswa di kelas. Beberapa kelebihan media slide, antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara. 
  2. Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit. 
  3. Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah. 
  4. Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil. Urutan gambar (film bingkai) dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. 
  5. Isi pelajaran yang sama terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan tempat secara bersamaan. 
  6. Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarikperhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin disampaikan. 
  7. Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih terang (tidak terlalu benar-benar gelap). Jika tidak terdapat layar khusus, dinding pun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar. 
  8. Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tidak terbatas. 
  9. Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suara/ rekaman. Baik film bingkai bersuara maupun yang tidak, dapat diubah. 
  10. Film bingkai dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.

3. Karikatur dan Kartun

Karikatur dan kartun merupakan garis yang dicoret dengan spontan yang menekankan kepada hal-hal yang dianggap lebih penting. Menurut Wiranata (dalam Japa, dkk, 2012: 5) media pembelajaran  karikatur  adalah media pembelajaran yang dibuat dalam bentuk gambar yang bermuatan humor dengan  obyek  manusia  atau  benda yang  digambarkan  dengan  pemilihan tubuh atau wajah serta mengandung suatu makna tertentu bagi pembaca.

Media karikatur menjadi salah satu alternatif pilihan media pembelajaran. Yulianti (dalam Japa, dkk, 2012: 9) mengemukakan bahwa media karikatur merupakan suatu bentuk gambaran yang sifatnya klise, sindiran kritikan, dan lucu. Karikatur merupakan ungkapan perasaan seseorang yang diekspresikan agar diketahui khalayak.

Menurut Rianto (dalam Kusminarko, 2012; 12), ada enam syarat untuk mendapatkan gambar karikatur yang sesuai untuk media pendidikan, yaitu:

  1. Gambar harus autentik, artinya gambar harus mengungkapkan suatu realitas kehidupan. 
  2. Gambar harus sederhana, tidak ruwet. Komposisi gambar cukup jelas menunjukkan butir-butir pokok. Gambar yang sederhana mudah dibaca dan diselami oleh siswa. 
  3. Gambar cukup populer. Artinya siswa sudah cukup mengenal sebagian atau keseluruhan gambar, sehingga akan membantu siswa mendapatkan gambaran yang benar terhadap setiap obyek yang ada dalam gambar tersebut. 
  4. Gambar harus dinamis, artinya gambar harus menunjukkan aktivitas tertentu. 
  5. Gambar harus membawa message. Gambar yang bagus belum tentu bisa digunakan sebagai media pendidikan. 
  6. Gambar yang artistik, khususnya yang natural, mempunyai daya tarik yang kuat dalam menggugah perasaan setiap orang.

Adapun kelebihan media gambar karikatur, yaitu: 1) Lebih konkrit dan realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal, 2) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, artinya tidak semua objek, benda atau peristiwa bisa dibawa ke kelas. Sebaliknya siswa tidak selalu bisa dibawa ke objek atau peristiwa, 3) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Pikiran siswa akan lebih terarah, perhatian mudah dipusatkan. Guru pun dalam menerangkan tidak menjadi sulit, karena dibantu sarana gambar yang konkrit, dan 4) Memperjelas permasalahan dalam berbagai bidang, dalam berbagai tingkat usia, 5) Harganya lebih murah dan mudah dipergunakan.

4. Buku Ajar

Buku ajar dikenal juga dengan buku pelajaran, yakni buku yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Buku ajar disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik berdasarkan jenjang pendidikannya. Menurut Yamin (2009), buku ajar sangat efektif sebagai media pembelajaran karena: 

  • Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
  • Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
  • Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
  • Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi
  • Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
  • Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
  • Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan
  • Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.

5. Google Classroom

Google classroom merupakan ruang kelas online yang dapat memudahkan guru dalam membuat, membagikan, dan memberikan penugasan tanpa kertas. Google classroom juga dapat membuat folder drive untuk setiap tugas yang dikerjakan oleh siswa. Siswa dapat melacak setiap tugas di laman tugas dan mengerjakan tugas dengan satu kali klik. selain itu, guru juga dapat melihat hasil pekerjaan siswa dengan cepat, dan memberikan nilai atau masukan secara langsung di google classroom. 

6. Zoom Cloud Meeting

Aplikasi Zoom Cloud Meeting merupakan aplikasi meeting online dengan konsep screen sharing. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya bertatap muka dengan lebih dari 100 orang partisipan dan terhubung dengan peserta langsung ke dalam ruangan yang sama dan melakukan proses pembelajaran.

Demikian pembahasan mengenai pengertian dan jenis-jenis media visual, semoga bermanfaat.

Baca juga: Manfaat blog bagi mahasiswa


Post a Comment for "Pengertian dan Jenis-jenis Media Visual"