Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Budaya Kerja (Pengertian, Tujuan, dan Manfaat)

Rikaariyani.com-Budaya Kerja (Pengertian, Tujuan, dan Manfaat)- Budaya kerja merupakan hal yang sangat urgent dalam sebuah organisasi. Budaya kerja adalah barometer untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 

Melalui budaya kerja yang fanatik, Jepang dapat mengubah Hirosima dan Nagasaki menjadi tanah pertanian yang subur.

Di dalam artikel kali ini, akan dibahas mengenai Budaya Kerja yang terdiri dari pengertian, tujuan, manfaat, faktor yang mempengaruhi dan indikator budaya kerja.

 Budaya Kerja (Pengertian, Tujuan, dan Manfaat)

Budaya Kerja


Apa Pengertian Budaya Kerja?

Budaya kerja adalah perilaku yang melekat pada diri seseorang dalam sebuah organisasi.

Menurut Webster (1967) budaya kerja merupakan nilai, perilaku, dan keyakinan yang dimiliki oleh setiap individu dalam mencapai tujuan organisasi.

Menurut Osborn dan Plastrik (2002) budaya kerja adalah “seperangkat perilaku yang dimiliki oleh anggota organisasi”.

Budaya kerja memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap produktivitas atau kinerja seseorang. Namun budaya kerja ada yang positif, dan ada juga yang negatif. Budaya kerja yang positif tentu dapat meningkatkan produktifitas kerja, sebaliknya budaya kerja yang bersifat negatif akan menghambat efektivitas kerja dalam organisasi.

Budaya kerja terdiri dari dua sikap penting yakni sikap terhadap pekerjaan dan sikap pada saat bekerja.

Sikap terhadap pekerjaan yakni mencintai pekerjaan dengan sepenuh hati dan bekerja atas kesadaran. Sedangkan sikap pada saat bekerja yakni rajin, disiplin tinggi, bekerja keras, bertanggung jawab, dan memiliki kemauan yang kuat.

Baca juga: Penyebab rendahnya profesionalisme guru

Apa Tujuan Budaya Kerja?

Tujuan mendasar dalam budaya kerja adalah membangun sumber daya manusia seutuhnya agar mereka dapat bekerja dengan penuh tanggung jawab dan lebih professional.

Apa Manfaat Budaya Kerja?

Budaya kerja memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah:

  1. Kualitas dan hasil kerja menjadi lebih baik 
  2. Dapat meminimalisir kesalahan baik dari segi data maupun informasi 
  3. Dapat meningkatkan kedisiplinan, mengurangi pemborosan, menurunnya tingkat absensi, sehingga dapat memberikan yang terbaik untuk organisasi. 
  4. Dapat membangun komunikasi menjadi lebih baik 
  5. Dapat meningkatkan produktivitas kerja dan tanggap terhadap perkembangan dunia luar.

Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Kerja?

Budaya kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:

1. Perilaku pimpinan

Perilaku dari pimpinan dapat menjadi contoh teladan bagi anggota organisasi.

2. Seleksi yang tepat

Melalui seleksi dan penempatan anggota organisasi dengan tepat dan sesuai dengan kemampuannya masing-masing, akan dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja para anggota organisasi.

3. Budaya organisasi

Setiap organisasi tentu memiliki budaya kerjanya masing-masing dan dibangun sejak lama.

4. Budaya dari luar

Budaya kerja juga dipengaruhi oleh budaya yang ada di luar organisasi.

5. Keteladanan dari pemimpin

Seorang pemimpin harus mampu memberikan keteladanan yang baik agar dapat memacu semangat kerja anggotanya.

6. Motivasi

Anggota organisasi membutuhkan motivasi dan dorongan dari pimpinan dan yang lainnya.

7. Proses pembejaran

Untuk dapat menghasilkan budaya kerja yang sesuai, anggota organisasi perlu dibina dan dilatih melalui proses pembelajaran.

Apa Saja Indikator Budaya Kerja?

Indikator-indikator budaya kerja menurut Taliziduhu Ndraha (2003) meliputi:

1. Kebiasaan

Kebiasaan adalah sifat yang dibawa dari lahiriyah. Kebiasaan sedikit sulit diperbaiki, harus diatasi dengan aturan-aturan yang lebih tegas dari organisasi.

2. Peraturan

Peraturan memiliki peranan yang cukup besar dalam meningkatkan budaya kerja. Peraturan adalah bentuk ketegasan untuk mewujudkan sikap dan perilaku anggota organisasi agar lebih disiplin dan lebih produktif dalam bekerja. Dengan adanya peraturan diharapkan anggota organisasi dapat memiliki kesadaran yang tinggi sesuai dengan konsekuensi yang berlaku.

3. Nilai-nilai

Nilai dan budaya kerja tidak dapat terpisahkan, dan keduanya harus memiliki keselarasan dan keseimbangan. Nilai yaitu penghayatan seseorang terhadap apa yang benar dan apa yang tidak benar.

Demikianlah pembahasan mengenai Filosofi Manajemen Budaya Kerja yang terdiri dari pengertian, tujuan dan manfaat, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta indikator-indikator budaya kerja. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Karakteristik Kepemimpinan Transformasional


Post a Comment for "Budaya Kerja (Pengertian, Tujuan, dan Manfaat)"