Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Ummu Hurairah?

Saat sedang beristirahat siang, tiba-tiba ada panggilan, nomor baru. Panggilan pertama saya acuhkan. Panggilan kedua baru saya angkat.

“Assalamualaikum, ya Ummu Hurairah…” Terdengar suara menyapa dari seberang sana. Saya menebak-nebak siapa gerangan yang menelpon dan memanggil saya Ummu Hurairah.

“Waalaikumsalam, dengan siapa?”

Pertanyaan saya tak dijawab. Mungkin sengaja membuat saya penasaran.

“Ape pasal kucing-kucingnya mati, bu Doktor?”

Ape pasal?? Aha, saya baru tahu siapa yang menelpon. Beliau salah satu senior saya di kampus hijau dan saat ini juga sedang mengambil program Doktor di salah satu kampus Islam Riau. Mungkin tujuannya menelpon kali ini untuk mengucapkan bela sungkawa karena kematian bindul-bindul dua minggu yang lalu. Saya memang sempat posting di facebook tentang kedukaan itu.

kucing

 

Dipanggil Ummu Hurairah pikiran saya langsung tertuju pada Abu Hurairah, salah satu sahabat Nabi yang paling banyak menghapal dan meriwayatkan hadist. Beliau digelari bapak kucing oleh Rasulullah karena kecintaan dan rasa sayangnya pada kucing. 

Berdasarkan kisah yang pernah saya baca, pertama kali beliau digelari Abu Hurairah yaitu pada saat beliau datang ke mesjid dan membawa kucing di dalam jubahnya. 

Rasulullah bertanya: apa yang ada di dalam jubahmu? 

Abu Hurairah menjawab bahwa itu adalah seekor anak kucing yang kehilangan induknya dan merasa kasihan hingga mengambilnya. Sejak itulah Rasulullah menggelarinya dengan sebutan Abu Hurairah yaitu bapak kucing. Beliau sangat senang dan begitu menyukai gelar yang disematkan kepadanya karena Nabi sendiri yang memberi gelar itu.  

Dan saya? dipanggil Ummu Hurairah? Tentu saya pun sangat senang. Kecintaan saya pada anak-anak bulu sempat dipermasalahkan oleh seseorang yang pada awalnya memiliki niat untuk melamar. Saat itu saya dihadapkan pada dua pilihan, pilih dia atau kucing.

Jika memilihnya, saya harus menjauh dari kucing-kucing yang saya besarkan sejak kecil. Dia tak suka kucing dan tak ingin hidupnya dibayangi oleh kucing. Dihadapkan pada dua pilihan itu saya tak butuh waktu lama untuk menjawab. Saat itu juga saya nyatakan jika saya lebih memilih kucing. Hidup saya ditakdirkan untuk mencintai mereka. Jika tak siap berbagi kasih sayang dengan kucing, oke… silahkan cari perempuan lain yang juga anti kucing.


Post a Comment for "Apa Itu Ummu Hurairah?"