Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana dan prasarana pendidikan memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, sarana dan prasarana pendidikan perlu dimenej dengan baik agar dapat memberikan kontribusi secara optimal pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan manajemen sarana dan prasarana meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan dan inventarisasi. Selain itu Manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga tercipta kondisi yang menyenangkan bagi guru maupun peserta didik di sekolah.
 
 
 
Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu ménagement yang berarti "seni dalam melaksanakan dan mengatur." Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Manajemen juga dapat diartikan sebagai berikut:

Management is a set of activities, including planning and decision making, organizing, leading and controlling, directed at an organization’s human, financial, physical and information resources with the aim of achieving organizational goals in an efficient and effective manner. (manajemen adalah seperangkat aktivitas yang meliputi perencanaan dan pembuat keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan, yang diarahkan pada organisasi manusia, keuangan, fisik dan sumber-sumber informasi organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi secara efektif dan efisien). 

Terry dalam Hermawan Nuryanto menyebutkan bahwa “management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, performed to determine and accomplish state objective by the use of human beings and other resources.” Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainya.


Jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan

Jenis sarana pendidikan apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan yaitu :

1. Sarana pendidikan yang habis dipakai.

Sarana pendidikan habis pakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh : kapur tulis, beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan siswa. Selain itu, ada sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru dalam mengajar.

2. Sarana pendidikan tahan lama.

Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus-menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Contoh : bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olahraga.

Sedangkan jenis sarana pendidikan ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu :

  1. Sarana pendidikan yang bergerak. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya, contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah. 
  2. Sarana pendidikan yang tidak bergerak. Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Jenis sarana pendidikan ditinjau dari hubungannya dengan proses pembelajaran dibedakan menjadi tiga klasifikasi yaitu:

  1. Alat pengajaran. Alat pengajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar mengajar, misalnya buku, alat peraga, alat tulis, dan alat praktik.
  2. Alat peraga. Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi pengertian kepada anak didik berturut-turut dari yang abstrak sampai dengan yang konkret.
  3. Media pengajaran. Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga jenis media, yaitu media audio, media visual, dan media audio visual.


Pengadaan dan Inventarisasi


1. Pengadaan

Hartati Sukirman, menyebutkan bahwa di dalam langkah pengadaan ini mencakup pula langkah perencanaan sarana prasarana. Proses  perencanaan pengadaan perlengkapan tidak mudah, karena harus dilakukan secara sistematis, rinci dan teliti berdasarkan  informasi yang realistis tentang kondisi sekolah tersebut. Perencanaan yang baik tentunya berdasarkan analisis kebutuhan dan skala prioritas yang disesuaikan dengan dana dan tingkat kepentingannya.

Ary H. Gunawan, mengemukakan bahwa penyesuaian perencanaan dengan analisis kebutuhan itu meliputi empat tahapan, antara lain:
  1. identifikasi tujuan umum yang mungkin dapat dicapai,
  2. menyusun tujuan berdasarkan kepentingannya,
  3. identifikasi perbedaaan antara yang diinginkan dan apa yang sesungguhnya 
  4. menentukan skala prioritas.

Pengadaan sarana pendidikan sebaiknya sesuai kriteria pemilihan. Ada  empat kriteria dalam pemilihan sarana, yaitu:
  1. alat itu harus berguna atau akan digunakan dalam waktu dekat (mendesak), 
  2. mudah digunakan, 
  3. bentuknya bagus atau menarik 
  4. aman atau tidak menimbulkan bahaya jika digunakan.
Cara pengadaan sarana pendidikan, yaitu:
  1. Pembelian tanpa lelang atau  dengan lelang,
  2. Membuat sendiri, 
  3. Menerima bantuan atau hibahan 
  4. Dengan cara menukar.

2. Inventarisasi

Inventarisasi adalah penyatatan dan penyusunan daftar barang milik Negara secara sistematis, tertib dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan pedoman yang berlaku.

Barang milik Negara adalah berupa semua barang yang berasal atau dibeli dengan dana yang bersumber, baik secara keseluruhan atau sebagiannya, dari APBN atau dana lainnya atau yang  barang-barangnya dibawah penguasaan pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun daerah otonom, baik yang berada didalam maupaun yang berada diluar negeri. Melalui inventarisasi perlengkapan pendidikan diharapkan tercipta ketertiban, penghematan keuangan, mempermudah pemeliharaan dan pengawasan. 

Kegiatan inventarisasi perlengkapan pendidikan meliputi dua kegiatan yaitu:
  1. Kegiatan yang berhubungan dengan  pencatatan dan pembuatan kode barang perlengkapan. 
  2. Kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan laporan. 
Hal-hal umum yang diperlukan pada inventarisasi mencakup:
  1. Kode alat/bahan 
  2. Nama alat/bahan 
  3. Spesifikasi alat/bahan (merek,tipe dan pabrik pembuat alat) 
  4. Sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya 
  5. Tahun penggunaan 
  6. Jumlah atau kuantitas 
  7. Kondisi alat, baik atau rusak.
Daftar alat inventarisasi yang harus  digunakan atau diisi adalah sebagai berikut:
  1. Buku induk barang inventaris 
  2. Buku catatan inventaris 
  3. Buku golongan inventaris 
  4. Laporan triwulan mutasi barang 
  5. Daftar isian barang 
  6. Daftar rekspitulasi batang inventaris.
Dapat disimpulkan bahwa inventarisasi merupakan kegiatan pencatatan dan penyusunan daftar milik negara secara sistematis berdasarkan ketentuan pedoman yang berlaku. Inventarisasi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu inventaris barang dan inventaris bukan barang. Inventaris barang maupun bukan barang yang diterima harus dicatat dalam buku penerimaan.

3. Distribusi

Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab dari seorang penanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang itu. Dalam prosesnya ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: ketepatan barang yang disampaikan, (baik jumlah maupun jenisnya) ketepatan sasaran penyampainnya dan ketepatan kondisi barang yang disalurkan.

Ada dua sistem pendistribusian barang yang dapat ditempuh oleh pengelola perlengkapan sekolah yaitu, sistem langsung dan sistem tidak langsung. Sistem pendistribusian langsung berarti barang-barang yang sudah diterima dan di  inventarisasikan langsung disalurkan pada bagian-bagian yang membutuhkan tanpa melalui proses penyimpan terlebih dahulu. Kemudian sistem pendistribusian tidak langsung berarti barang-barang yang sudah diterima dan sudah diinventarisasikan tidak secara langsung disalurkan, melainkan harus di simpan  terlebih dahulu di gudang penyimpanan dengan teratur.

Dari uraian di atas dapat diambil garis besar bahwa dalam pendistibusian ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu ketepatan barang yang disampaikan, ketepatan sasaran penyimpanan dan ketepatan kondisi barang yang disalurkan. Selain itu pendistribusian juga memiliki dua sistem yang dapat ditempuh oleh seorang pengelola, adapun sistem tersebut adalah sistem langsung dan sistem tidak langsung.

4. Pemeliharaan dan penghapusan Sarana dan Prasarana pendidikan   

- Pemeliharaan

Berkaitan dengan pemeliharaan sarana dan prasana pendidikan, idealnya semua sarana dan prasarana pendidikan di sekolah selalu dalam kondisi siap pakai jika setiap saat akan digunakan. Wahyuningrum menjelaskan pemeliharaan perlengkapan adalah suatu kegiatan pemeliharaan yang terus menerus untuk mengusahakan agar setiap jenis barang tetap berada dalam keadaan baik dan siap pakai.

Pemeliharaan alat laboratorium sebaiknya dibedakan sesuai dengan jenis alatnya, seperti alat-alat dari gelas dikumpulkan menjadi satu ditempat yang sama, sama  halnya dengan alat yang terbuat dari kayu, besi, porselen dan sebagainya. Pastikan alat-alat tersebut berada dalam keadaan aman. Pemeliharaan pada zat kimia juga harus diperhatikan seperti pemisahan bahan-bahan yang sering dipakai, bahan yang berbahaya untuk siswa dan bahan yang jarang dipakai.

Ada beberapa macam pemeliharaan perlengkapan disekolah, yaitu: pemeliharaan  yang bersifat pengecekan, pemeliharaan yang bersifat pencegahan,  pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan, pemeliharaan  yang bersifat perbaikan berat. Ditinjau dari perbaikan ada dua macam pemeliharaan perlengkapan sekolah yaitu pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. 

Sarana prasarana pendidikan dalam pemelihraannya dapat dilakukan sebagai berikut:
  1. melakukan pencegahan kerusakan, 
  2. menyimpan, disimpan diruang/rak agar terhindar dari kerusakan, 
  3. membersihkan dari kotoran/debu atau uap air, 
  4. memeriksa atau mengecek kondisi sarana dan prasarana secara rutin, 
  5. mengganti komponenkomponen yang rusak, 
  6. melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan pada sarana atau prasaranapendidikan

- Penghapusan

Penghapusan ialah proses kegiatan  yang bertujuan untuk menghapus barang-barang milik Negara/ kekeyaan Negara dari daftar inventarisasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sarana dan prasarana yang sudah tidak sesuai lagi bagi pelaksanaan pembelajaran diganti atau disingkirkan.

Tujuan penghapusan adalah:
  1. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian atau pemborosan biaya untuk pemeliharaan/perbaikan, pengamaan barang-barang yang semakin buruk kondisinya, barang-barang berlebih, dan atau barang-barang lainnya tidak dapat dipergunakan lagi. 
  2. Meringankan beben kerja dan tanggung jawab pelaksana inventaris. 
  3. Membebaskan ruang/pekarangan kantor dari barang-barang yang tidak dipergunakan lagi. 
  4. Membebaskan barang dari pertanggungjawaban administrasi satuan organisasi yang mengurus. 
Langkah-langkah penghapusan perlengkapan pendidikan disekolah:
  1. Kepala sekolah (bisa dengan menunjuk seseorang) mengelompokan perlengkapan yang akan dihapus dan meletakan ditempat yang aman namun tetap berada dilokasi sekolah. 
  2. Menginventarisasi perlengkapan yang akan dihapus dengan cara mencatat jenis, jumlah, dan tahun pembuatan perlengkapan tersebut. 
  3. Kepala sekolah mengajukan usulan penghapusan barang dan pembentukan panitia penghapusan, yang dilampiri dengan data barang yang rusak (yang akan dihapusnya) ke kantor dinas pendidikan kota atau kabupaten. 
  4. Setelah SK penghapusan dari kantor dinas pendidikan kota/kabupaten terbit, selanjutnya panitia pengahpusan segera bertugas yaitu memeriksa kembali barang yang rusak berat, biasanya dengan membuat berita acara pemeriksaan.

Kesimpulan.

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan. Kelengkapan dan ketersediaan fasilitas pendidikan di sekolah sangat berpengaruh terhadap keefektifan dan kelancaran pembelajaran di dalam kelas. Semua fasilitas atau sarana dan prasarana sekolah haruslah dikelola dengan baik agar keberadaan sarana dan prasarana tersebut dapat menunjang proses pembelajaran dan digunakan sesuai kebutuhan, sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan lancar dan tujuan pendidikan dapat terwujud.

Daftar Pustaka

Amirin, Tatang M. 2010. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Anonim. Manajemen Fasilitas Pendidikan. (online) http://staff.uny.ac.id/sites/ default/files diakses tanggal 25 november 2022 pukul 19.20

Anonim. 2012. Manajemen. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen, diakses tanggal 30 Oktober 2012 Pukul 18.20.

Anonim. 2012. Pengertian Manajemen Pendidikan. (online) http://belajarpsikologi.com/pengertian-manajemen-pendidikan, diakses tanggal 30 Oktober 2012 Pukul 18.15.

Oleh: Yayan Septiani, Aditya Anggara. Penulis adalah mahasiswa IAI SMQ Bangko Program Studi Manajemen Pendidikan Islam. Dosen pengampu Dr. Rika Ariyani, M.Pd.I

Post a Comment for "Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan"