Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Tujuan, dan Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Pendidikan

Pengertian, Tujuan, dan Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Pendidikan- Salah satu hal yang perlu dikelola dalam lembaga pendidikan adalah masalah keuangan, karena sejatinya keuangan dan lembaga pendidikan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manajemen keuangan diperlukan agar kegiatan pendidikan di sekolah menjadi teratur. manajemen keuangan dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan atau pengendalian.

 


 


Pengertian Manajemen Keuangan

Menurut Arikunto (2008) manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang ada di dalam organisasi pendidikan untuk dapat mencapai tujuan pendidikan yang efisien dan efektif.

Pengertian lain dikemukakan oleh Siagian (2003) bahwa manajemen adalah ketrampilan atau kemampuan dalam mencapai tujuan melalui berbagai kegiatan. 

Manajemen juga bisa diartikan sebagai sebuah seni yakni seni dalam mengorganisasikan sesuatu untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip manajemen dibagi menjadi empat fungsi yakni yakni planning, organizing, actuating dan controlling atau yang disingkat dengan P-O-A-C.

Sedangkan manajemen keuangan pendidikan yakni kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi keuangan sekolah agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

Depdiknas (2000) menyatakan bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan dalam kepengurusan atau ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban, dan pelaporan. Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat di pahami sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.

Melalui manajemen keuangan, kebutuhan pendanaan sekolah dapat direncanakan, diupayakan  pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. 

Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memiliki beberapa tujuan, diantaranya. 

  1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
  2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
  3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan 

Manajemen keuangan pendidikan memiliki beberapa prinsip, diantaranya adalah transparansi, akuntabilitasi, efektivitas, dan efisiensi.

1. Transparasi 

Transparasi dapat dipahami sebagai keterbukaan, artinya dalam pengelolaaan keuangan sekolah diperlukan adanya keterbukaan. Keterbukaan tersebut berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan sekolah, jumlah dana yang dikelola sekolah, serta penggunaan dana sekolah. Melalui keterbukaan akan menimbulkan kepercayaan dari stakeholders sekolah, antara lain pemerintah, masyarakat luas, orang tua peserta didik, tokoh masyarakat, alumni, dan unsur-unsur lainnya.

Beberapa informasi keuangan yang berhak diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa yakni Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa uang tersebut.

2. Akuntabilitasi 

Akuntabilitas dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu:

  1. Transparansi sekolah menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah,
  2. Standar kinerja institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya,
  3. Partisipasi dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.

3. Efektivitas

Efektif dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

4. Efisiensi

Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah perbandingan antara (input) dan (output). Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal yaitu: 

  • Dilihat Dari Segi Penggunaan Waktu, Tenaga Dan Biaya. Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.
  • Dilihat Dari Hasil Kegiatan, dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.

Post a Comment for "Pengertian, Tujuan, dan Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Pendidikan"