Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Konsep Manajemen Tenaga Pendidik

Konsep Manajemen Tenaga Pendidik- Tenaga pendidik memegang peranan yang sangat strategis dalam proses pendidikan, terutama dalam membentuk kepribadian siswa. Fungsi pendidik tidak bisa diabaikan meskipun saat ini teknologi semakin berkembang pesat, karena pendidik tidak hanya sebagai pengajar, namun juga mendidik dan membimbing. Oleh karena itu, tenaga pendidik perlu dimenej agar mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai.

Bagaimana konsep manajemen tenaga pendidik? Simak selengkapnya pada artikel berikut ini:

 


 
Pengertian Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Menurut Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003, tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

Menurut Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional,  tenaga pendidik adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah.

Sebagai tenaga profesional, pendidik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Memiliki keahlian dan keterampilan
  2. Memiliki disiplin ilmu
  3. memiliki latar belakang pendidikan perguruan tinggi
  4. memiliki etika profesi
  5. Berhak mendapatkan imbalan yang layak
  6. memiliki nilai di tengah-tengah masyarakat.

Konsep Manajemen Tenaga Pendidik

Manajemen tenaga pendidik merupakan kegiatan yang mencangkup penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan, dan pemberhentian agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan pendidikan. 

Manajemen tenaga pendidik bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Adapun langkah-langkah manajemen tenaga pendidik diawali dari pengadaan, penyeleksian, penempatan, dan pelatihan.

1. Pengadaan 

Pengadaan yakni proses penarikan, seleksi, penempatan, dan orientasi untuk mendapatkan tenaga pendidik yang kompeten. Pengadaan tenaga pendidik merupakan langkah pertama yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pengadaan tenaga pendidik harus berdasarkan analisis pekerjaan atau Job Spesification agar tenaga pendidik yang diterima sesuai dengan kebutuhan.

2. Penyeleksian

Seleksi merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses manajemen tenaga pendidik. Proses seleksi dimulai dari penerimaan lamaran dan diakhiri dengan keputusan terhadap lamaran tersebut. 

3. Penempatan 

Penempatan adalah proses menempatkan seseorang pada posisi pekerjaan yang tepat. Penempatan tenaga pendidik merupakan kebijaksanaan terhadap tenaga pendidik untuk menempatkannya sesuai kualifikasi dan kompetensi. Keputusan terhadap calon-calon tenaga pendidik yang diterima diputuskan oleh atasan langsung atau badan kepegawaian, yang merupakan kegiatan akhir dari seleksi. Selanjutnya, tenaga pendidik yang telah ditempatkan perlu mendapatkan orientasi dan penugasan.

Jadi, dapat dipahami bahwa penempatan tenaga pendidik adalah tindakan mengatur tenaga pendidik untuk menempati posisi atau pemberian tugas dan tanggungjawab. 

4. Pelatihan 

Pelatihan (training) adalah proses pendidikan jangka pendek untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis. Pelatihan diharapkan dapat mencapai hasil hasil lain dari pada memodifikasi perilaku pegawai.

Post a Comment for "Konsep Manajemen Tenaga Pendidik"