Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Wawancara Penelitian Yang Perlu Dipahami Oleh Mahasiswa

Www.rikaariyani.com- Jenis-Jenis Wawancara Penelitian Yang Perlu Dipahami Oleh Mahasiswa- Salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah metode wawancara. Wawancara yakni proses tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Wawancara dapat dilakukan dalam beberapa jenis, yakni wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.

Selengkapnya simak artikel berikut ini:

 


Pengertian Wawancara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) wawancara adalah proses tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:198) wawancara yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee).

Sedangkan menurut Lexy J Moleong, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.

Sementara Steward & Cash (1982) mendefinisikan wawancara sebagai proses komunikasi interpersonal dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan dirancang agar tercipta interaksi yang melibatkan aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan.

Sutrisno Hadi mengungkapkan bahwa wawancara adalah alat yang sangat tepat untuk mengetahui pendapat dan tanggapan seseorang.

Dapat disimpulkan bahwa wawancara (Interview) adalah percakapan antara dua orang atau lebih dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Wawancara dilakukan dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber. 

Jenis-jenis Wawancara 

Wawancara terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah wawancara terstruktur, wawancara semi struktur, dan wawancara tidak berstruktur.

1. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur yaitu wawancara yang dilakukan dimana peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian atau daftar pertanyaan dan semua jawaban juga telah disiapkan dalam bentuk pilihan ganda. Wawancara terstruktur biasanya digunakan dalam penelitian kuantitatif.

Tujuan utama wawancara ini adalah agar  dapat memudahkan peneliti membuat perbandingan karena pertanyaan yang diajukan sama bagi setiap partisipan.

Salah satu kelebihan wawancara ini adalah lebih mudah dilakukan dan lebih cepat, beberapa wawancara bisa dilakukan dalam waktu singkat. Kelemahannya adalah wawancara kurang fleksibel karena tidak bisa memunculkan pertanyaan baru.

2. Wawancara semi terstruktur 

Wawancara semi terstruktur adalah proses wawancara yang dilakukan dengan menggunakan instrumen atau panduan wawancara tetapi lebih fleksibel dibandingkan wawancara terstruktur. Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan.

Menurut Sugiyono (2010:233) wawancara semi terstruktur yakni wawancara yang dilakukan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dasar pertimbangan penggunaan wawancara semi terstruktur adalah karena pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur sehingga dapat
menimbulkan keakraban antara peneliti dan responden.

Wawancara dilakukan dengan menyampaikan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam pedoman wawancara. Peneliti juga dapat menambahkan beberapa pertanyaan untuk memperdalam penelitian.

Menurut Arikunto (2010:270) wawancara semi terstruktur merupakan bentuk wawancara yang mula-mula peneliti menanyakan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut. 

3. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang dilakukan dimana peneliti bebas mengajukan pertanyaan tanpa menggunakan pedoman wawancara.

Wawancara tidak terstruktur juga dapat dikatakan wawancara informal. Meskipun sudah disiapkan pedoman wawancara namun dalam pelaksanaannya percakapan lebih bersahabat.

Wawancara tidak terstruktur memiliki pola yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi narasumber serta bergantung kepada kebutuhan informasi yang ingin digali oleh pewawancara. 

Demikian pembahasan mengenai jenis-jenis wawancara penelitian, semoga bermanfaat dan terimakasih telah berkunjung di blog rikaariyani.com.

Baca juga artikel lainnya:


Post a Comment for "Jenis-Jenis Wawancara Penelitian Yang Perlu Dipahami Oleh Mahasiswa "