Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pendekatan Penelitian Naratif

Rikaariyani.com- Pendekatan Penelitian Naratif- Naratif adalah suatu metode penelitian di dalam ilmu-ilmu sosial. Inti dari metode ini adalah kemampuan untuk memahami identitas dan pandangan dunia seseorang dengan mengacu pada cerita-cerita (narasi) yang ia dengarkan ataupun tuturkan di dalam aktivitasnya sehari-hari.

 


 

Pengertian Penelitian Naratif

Penelitian naratif adalah studi tentang cerita. Dalam beberapa hal, cerita dapat muncul sebagai catatan sejarah, sebagai novel fiksi, seperti dongeng, sebagai autobi-ographies, dan genre lainnya. 

Cerita ditulis melalui proses mendengarkan dari orang lain atau bertemu secara langsung dengan pelaku melalui wawancara. Studi tentang cerita dilakukan dalam berbagai disiplin keilmuan, termasuk sastra kritik, sejarah, filsafat, teori organisasi, dan sosial ilmu pengetahuan. Dalam ilmu sosial, cerita dipelajari oleh para antropolog, sosiologis, psikolog, dan pendidik.

Penelitian naratif mempunyai banyak bentuk dan berakar dari disiplin (ilmu) kemanusiaan dan sosial yang berbeda. Naratif dipahami sebagai sebuah teks tertulis atau lisan yang memberikan sebuah catatan tentang suatu kejadian, peristiwa atau rangkaian kejadian, dan rangkaian peristiwa yang dihubungkan secara kronologis.

Penelitian naratif biasanya digunakan ketika peneliti ingin membuat laporan naratif dari cerita individu. Peneliti membuat ikatan dengan partisipan dengan tujuan supaya peneliti maupun partisipan merasa nyaman. Bagi partisipan, berbagi cerita akan  merasa ceritanya itu penting dan merasa didengarkan. 

Penelitian naratif juga digunakan ketika cerita memiliki kronologi peristiwa. Penelitian ini berfokus pada gambar mikroanalitik (cerita individu) daripada gambar yang lebih luas tentang norma kebudayaan, seperti dalam etnografi, atau teori-teori umum dan abstrak, seperti dalam grounded theory.

Baca juga: Makalah grounded theory

Tipe-tipe Kajian Naratif

Jika seorang peneliti berencana melaksanakan kajian naratif maka ia perlu mempertimbangkan tipe kajian naratif yang akan dilaksanakannya. Pendekatan pertama yang digunakan dalam penelitian naratif adalah membedakan tipe penelitian naratif melalui strategi analisis yang digunakan oleh pengarang.

Polkinghorne dalam Cresswell menyebutkan strategi tersebut menggunakan paradigma berpikir untuk menghasilkan deskripsi tema yang menggenggam sekaligus melintasi cerita atau sistem klasifikasi tipe cerita. Analisis naratif ini menekankan peneliti untuk mengumpulkan deskripsi peristiwa atau kejadian dan kemudian mengkonfigurasikannya ke dalam cerita menggunakan sebuah alur cerita (plot).

Chase dalam Cresswell menyajikan pendekatan yang tidak jauh berbeda dengan definisi analisis naratif milik Polkinghorne. Chase menyarankan bahwa peneliti boleh menggunakan alasan paradigmatik untuk kajian naratif, seperti bagaimana individu dimampukan dan dipaksa oleh sumberdaya sosial, disituasikan secara sosial dalam penampilan interaktif, dan bagaimana pencerita membangun interpretasi.

Pendekatan kedua menekankan pada ragam bentuk yang ditemukan dalam praktik-praktik penelitian naratif.

Kajian biografi adalah bentuk kajian naratif di mana peneliti menulis dan mencatat pengalaman kehidupan seseorang. Autobiografi ditulis dan dicatat oleh individu sebagai subjek kajian. Sejarah hidup (life histories) memotret seluruh kehidupan seseorang. Cerita pengalaman seseorang adalah kajian naratif terhadap pengalaman personal seseorang yang ditemukan dalam episode majemuk atau tunggal, situasi pribadi, atau cerita rakyat komunal (communal folklore). Sejarah lisan terdiri dari kumpulan refleksi personal terhadap kejadian dan sebab akibat kejadian tersebut dari satu atau beberapa individu. Kajian naratif bisa jadi memiliki fokus kontekstual yang spesifik, seperti guru atau murid di kelas, cerita tentang organisasi, atau cerita yang diceritakan tentang organisasi.

Prosedur Melaksanakan Penelitian Naratif

Langkah-langkah melaksanakan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan problem penelitian atau pertanyaan terbaik yang tepat untuk penelitian naratif. Penelitian naratif adalah penelitian terbaik untuk menangkap cerita detail atau pengalaman kehidupan terhadap kehidupan tunggal atau kehidupan sejumlah individu. 
  2. Menyeleksi satu atau lebih individu yang memiliki cerita atau pengalaman kehidupan untuk diceritakan, dan menghabiskan waktu (sesuai pertimbangan) bersama mereka untuk mengumpulkan cerita mereka melalui tipe majemuk informasi. 
  3. Mengumpulkan cerita tentang konteks cerita tersebut. 
  4. Menganalisa cerita partisipan dan kemudian restory (menceritakan ulang) cerita mereka ke dalam kerangka kerja yang masuk akal. Restorying adalah proses organisasi ulang cerita ke dalam beberapa tipe umum kerangka kerja. Kerangka kerja ini meliputi pengumpulan informasi, penganalisaan informasi untuk elemen kunci cerita (misalnya: waktu, tempat, alur, dan scene/adegan) dan menulis ulang cerita guna menempatkan mereka dalam rangkaian secara kronologis. 
  5. Berkolaborasi dengan partisipan melalui pelibatan aktif mereka dalam penelitian. Mengingat para peneliti mengumpulkan cerita, maka mereka menegosiasikan hubungan, transisi yang halus, dan menyediakan cara yang berguna bagi partisipan.

Tantangan Penelitian Naratif

Karakteristik dan prosedur penelitian naratif yang dipaparkan di atas memunculkan tantangan. Peneliti perlu mengumpulkan informasi yang luas tentang partisipan. 

Peneliti juga perlu mempunyai pemahaman yang jelas terhadap konteks kehidupan seorang individu. Dibutuhkan mata yang tajam untuk mengidentifikasi sumber materi yang dikumpulkan tentang cerita tertentu yang mampu menangkap pengalaman seorang individu.

Jenis-Jenis Penelitian Naratif

Menurut  Polkinghorne ada dua pendekatan yang bisa diambil yaitu pendekatan dengan membedakan antara analisis narasi dan analisis naratif dapat di pahami juga degan narasi sebagai data: data sebagai narasi.

Adapun Jenis narasi (narrative) dapat dilihat dengan mengetahui pendekatan apa yang digunakan:

1. Analisis narasi

Analisis narasi adalah sebuah paradigma dengan cara berpikir untuk membuat deskripsi tema yang tertulis dalam cerita atau taksonomi.

2. Analisis naratif

Analisis naratif adalah sebuah paradigma dengan mengumpulkan deskripsi peristiwa atau kejadian dan kemudian menyusunya menjadi cerita dengan menggunakan alur cerita.

Dari kedua pendekatan tersebut Pendekatan kedua adalah untuk menekankan berbagai bentuk yang ditemukan pada praktek penelitian naratif. Misalnya: sebuh otobiografi, biografi, dokumen pribadi, riwayat hidup, personal accounts, etnobiografi, otoetnografi.

Jika peneliti merencanakan melakukan studi naratif, maka perlu mempertimbangkan jenis studi naratif apa yang akan dilakukan. Dalam studi naratif, untuk mengetahui jenis naratif apa yang akan digunakan memang penting, tetapi yang lebih penting adalah mengetahui karakteristik esensial dari tiap-tiap jenis.

Baca juga: Contoh makalah naratif


Post a Comment for "Pendekatan Penelitian Naratif"