Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teori Belajar Konstruktivisme dan Humanisme

Rikaariyani.com- Teori Belajar Konstruktivisme dan Humanisme- Teori belajar konstruktivisme dan humanisme merupakan salah satu materi yang saya ajarkan pada mata kuliah "Teori Belajar dan Pembelajaran PAI" pada mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam STAI SMQ Bangko.

Untuk itu, di dalam artikel ini akan dibahas mengenai apa itu teori belajar konstruktivisme? dan apa pula yang dimaksud dengan teori belajar Humanisme? 

Teori Belajar Konstruktivisme dan Humanisme

Teori Belajar Konstruktivisme dan Humanisme


Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme yaitu teori belajar yang bersifat generatif yang artinya mengambil makna dari apa yang dipelajari. 

Teori ini hampir sama dengan teori kognitif, yang juga mementingkan proses, meski baginya hasil juga penting.

Konstruk yaitu membangun pemahaman sendiri dari apa yang telah dipelajari. 

Tujuannya adalah supaya siswa lebih mandiri dalam berpikir, dan supaya mereka mengerti bahwa belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri.

Teori ini bisa juga disebut sebagai teori perkembangan kognitif. Peserta didik diharapkan selalu aktif, guru hanya berfungsi sebagai mediator dan fasilitator.

Hakikat pembelajaran menurut teori ini adalah pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke siswa, siswa harus aktif secara mental untuk membangun struktur pengetahuannya.

Baca juga: Jenis-jenis kesejahteraan guru

Teori Belajar Humanisme

Teori belajar humanisme yaitu teori belajar yang ditujukan untuk memanusiakan manusia. 

Teori ini berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya. 

Tujuannya adalah untuk membantu siswa mengembangkan dirinya, yaitu membantu mereka mengenal diri mereka sendiri dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.

Aplikasi teori ini, guru sebagai fasilitator berperan dalam memberikan motivasi dan memberi kesadaran mengenai makna belajar.

Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai peserta didik. Jika siswa tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena mereka bodoh, tetapi karena mereka belum memahami arti penting matematika dan sejarah untuk mereka. 

Oleh karena itu, guru harus memahami prilaku siswa, dan berusaha memberikan pengertian dan penjelasan sehingga mereka paham mengapa mereka harus mempelajarinya.

Demikian uraian singkat mengenai teori belajar konstruktivisme dan teori belajar humanisme, semoga bermanfaat, terutama bagi para pendidik yang ada di seluruh Indonesia.

Baca juga: Standar kompetensi Guru

 

 

Post a Comment for "Teori Belajar Konstruktivisme dan Humanisme"