Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memahami Populasi dan Sampel dalam Penelitian Kuantitatif

Rikaariyani.com- Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mengutamakan penggunaan data berupa angka untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam setiap penelitian kuantitatif, konsep populasi dan sampel memiliki peran yang sangat penting. Untuk itu, artikel ini akan membahas mengenai populasi dan sampel.



Populasi

Populasi dalam penelitian kuantitatif merujuk kepada individu, objek, atau peristiwa yang memiliki karakteristik yang sama dan menjadi fokus penelitian. Menurut Djarwanto (1994), populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti, dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst. 

Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti. 

Sedangkan menurut Ismiyanto (2003), populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa; orang, benda, suatu hal yang di dalamnya dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian.

Sugiyono (2006), menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Contoh Populasi:

Misalnya, jika penelitian bertujuan untuk memahami kebiasaan belanja online di kalangan mahasiswa universitas X, maka populasinya adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar di universitas tersebut.

Cakupan Populasi:

Salah satu tantangan dalam penelitian adalah menentukan cakupan populasi. Apakah penelitian hanya berfokus pada satu kelompok usia tertentu, satu lokasi geografis, atau kelompok tertentu dengan karakteristik khusus? Memahami cakupan populasi penting untuk merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas dan relevan.

Sampel

Sampel adalah bagian kecil dari populasi yang diambil untuk diobservasi atau diukur. Sampel dipilih dengan hati-hati sehingga dapat memberikan gambaran yang akurat tentang karakteristik keseluruhan populasi. Menurut Djarwanto (1994), sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi. 

Menurut Siyoto dkk (2015), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. 

Menurut Arikunto (2006), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel.

Sedangkan menurut Sudjana dan Ibrahim (2001), sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.

Proses Pengambilan Sampel

Ada berbagai metode pengambilan sampel, termasuk pengambilan sampel acak (random sampling), pengambilan sampel stratifikasi (stratified sampling), dan pengambilan sampel berjenjang (cluster sampling). Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu, dan pemilihan metode harus didasarkan pada tujuan penelitian dan sumber daya yang tersedia.

Menurut Handayani (2020), proses pengambilan sampel, yaitu sebagai berikut: 

1. Mendefinisikan populasi sasaran

Populasi sasaran yaitu kumpulan atau elemen yang memiliki informasi penelitian. Hasil penelitian dari populasi akan menghasilkan sebuah kesimpulan inferensial bagi kumpulan atau populasi tersebut. 

2. Menentukan bingkai sampel

Bingkai sampel merupakan wakil dari kumpulan atau elemen populasi sasaran. Contohnya peta provinsi dengan nama kabupaten atau daftar pustaka dengan judul buku dan pengarangnya. 

3. Menentukan jumlah sampel

Besaran jumlah sampel dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah tujuan penelitian. Jika penelitian itu bersifat deskriptif, biasanya membutuhkan jumlah sampel yang besar. Namun jika hanya untuk menguji hipotesis, jumlah sampelnya tidak perlu besar. Semakin besar jumlah sampel maka akan semakin besar kekuatan statistiknya. Sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel tentunya akan semakin kecil kekuatan statistiknya sehingga akan mempengaruhi hasil penelitian.

Ukuran Sampel

Ukuran sampel juga merupakan pertimbangan penting. Ukuran sampel yang terlalu kecil dapat mengakibatkan generalisasi yang tidak akurat, sedangkan ukuran sampel yang terlalu besar mungkin membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak efisien.

Kesimpulan

Dalam penelitian kuantitatif, pemahaman yang kuat tentang populasi dan sampel sangat penting. Populasi memberikan kerangka kerja yang luas, sementara sampel memungkinkan peneliti untuk secara efisien mengumpulkan data yang dapat mewakili populasi. Dengan memahami konsep ini, peneliti dapat menghasilkan temuan yang dapat diandalkan dan relevan untuk memajukan pengetahuan dalam berbagai bidang.

Cara Membuat Daftar Pustaka Yang Benar 

Post a Comment for "Memahami Populasi dan Sampel dalam Penelitian Kuantitatif"