Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Prinsip-prinsip, dan Etika dalam Diskusi

                        


Pengertian Diskusi

Menurut Isjoni (2007, hal, 131), diskusi adalah salah satu strategi belajar mengajar yang dilakukan seorang guru disekolah, dalam diskusi ini orang berinteraksi antara dua atau lebih individu saling tukar menukar pengalaman, informasi, dan memecahkan masalah.

Menurut Arief Armai (2002, hal, 14), diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan, Saling tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dalam memecahkan suatu masalah tertentu.

Menurut Jumanta Hamdayama (2014, hal, 131), diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat pemunculan ide-ide serta pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu untuk mencari kebenaran

Dalam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Diskusi adalah aktifitas dari sekelompok siswa yang berbicara saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topic atau masalah, dimana setiap anak ingin mencari jawaban atau penyelesaian masalah dari segala segi dan kemungkinan yang ada.

Menurut Kamisa (2013 :36), diskusi adalah tukar pendapat untuk memecahkan suatu masalah atau mencari kebenaran, atau pertemuan ilmiah yang di dalamnya dilakukan tanya jawab guna membahas suatu masalah.

Prinsip-prinsip Diskusi

1. Memberikan Argumen yang Logis

Jika ada pendapat dari peserta lain yang memang lebih baik dan lebih dapat diterima oleh semua peserta diskusi maka kalian harus juga menerima pendapat itu dengan kebesaran hati, Berikanlah pendapat untuk sebuah mengatasi masalah dengan memberikan alasan yang dapat diterima akal oleh semua pihak. Hindarkanlah pemaksaan kepada peserta lain untuk menerima pendapat yang kalian sampaikan. Diskusi biasanya bertujuan untuk mencari pemecahan atas sebuah masalah. Dalam mencari pemecahan masalah dilakukan dengan meramu berbagai pandangan atau pendapat dari para peserta diskusi.

2. Tidak ada Pemenang dalam Diskusi

Akhir dari sebuah diskusi bukanlah siapa yang menang dan siapa yang kalah, melainkan hasilnya berupa sebuah simpulan untuk mengatasi sebuah permasalahan yang didiskusikan. Simpulan dari diskusi merupakan simpulan bersama.

Hal-hal yang Harus di Perhatikan Pada Saat Diskusi

  1. Pada saat menyampaikan pendapat, gagasan, atau pengalaman dalam diskusi hendaknya menggunakan alasan yang jelas, masuk akal, dan faktual. 
  2. Ringkasan, rangkuman, dan kesimpulan dibuat dengan benar, ringkas, dan padat ditulis oleh notulis (notulen). 
  3. Semua yang terlibat menggunakan waktu, alat, dan prasarana dengan tertib menuju ke diskusi yang hidup. 
  4. Pemandu, peserta, dan para pendengar menjaga situasi agar tidak tegang atau terkesan tidak serius. 
  5. Semua peserta aktif, jika ada yang tidak, pemandu  mengarahkan dengan memberikan pancingan-pancingan agar bisa ikut aktif. 
  6. Diskusi diawali dengan pengenalan pokok masalah yang kemudian diikuti pertanyaan-pertanyaan secara umum. 
  7. Moderator mengatur, menjaga, dan melaksanakan diskusi agar tetap lancar dan bermutu. 
  8. Sifat tukar pikiran dalam diskusi adalah informal dan spontan. 
  9. Setiap peserta selesai menyampaikan tanggapan, pendapat, dan gagasannya, pemandu menyampaikan ringkasan atau pokok-pokok pikirannya dengan singkat kepada pesertadan pendengar. 
  10. Langkah-langkah yang akan dijalankan dalam diskusi tersebut hendaknya telah disepakati sebelumnya oleh semua peserta, kemudian pemandu melaksanakannya dengan konsekuen. 
  11. Peserta menyampaikan pendapat, gagasan, dan tanggapannya dari tempat duduknya masing-masing dengan arah pandangan terbagi kepada peserta lainnya, pemandu (moderator), dan pendengar. 
  12. Saat menyampaikan pendapat, suara setiap peserta bisa didengar oleh panelis lain dan pendengar.

Etika Dalam Diskusi

1. Tidak Menyerang Kehidupan Pribadi Teman Diskusi

Tidak perlu ragu atau takut mengutarakan pendapat, bisa saja pemikiranmu menjadi solusi terbaik dalam sebuah diskusi. Ingat dengan baik etika di atas karena Kawan bisa menerapkannya saat berdiskusi di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, kuliah, kantor, atau tempat lainnya.

Meski suasana diskusi cukup tegang atau Kawan merasa kesal dan tak sependapat, sebaiknya hindari menyerang kehidupan pribadi rekan diskusimu. Terlebih jika tidak berhubungan dengan bahasan diskusi, tindakan tersebut hanya akan membuat pembicaraan keluar dari jalur dan tentu memicu perselisihan.

2. Tidak Memaksakan Pendapat

Tidak perlu marah jika pendapatmu kurang mendapatkan respon baik atau bahkan ditolak sekali pun., tetap berbesar hati, turunkan ego, dan bersikap baik. Mungkin saja pendapatmu tidak salah, tetapi ada pendapat lain yang lebih mewakili kepentingan bersama.

Etika berpendapat lainnya adalah tidak memaksakan pendapat. Setiap orang pasti mempunyai pemikiran atau pandangan berbeda. Penolakan merupakan hal yang sangat wajar dalam sebuah diskusi, Kawan tidak bisa memaksakan rekan diskusi untuk selalu setuju pada gagasanmu.

3. Menghargai dan Tidak Memotong Pembicaraan

Jika ingin mengutarakan atau menanggapi pendapat, tunggu hingga rekan diskusimu selesai berbicara. Memotong pembicaraan merupakan tindakan yang tidak bijak. Hal ini memungkinkan pendapat mereka belum tersampaikan secara keseluruhan. Kalau sudah begitu, maka dapat menyebabkan mis-informasi atau perdebatan.

Hal terpenting dalam diskusi adalah menghargai pendapat dan tidak memotong pembicaraan rekan diskusi. Setiap orang yang hadir dalam diskusi mempunyai hak dan kesempatan untuk mengutarakan pendapat. 

*Artikel ini ditulis oleh M. Syahdoe, S.IP (Mahasiswa Hukum Pidana Islam, PPs UIN STS Jambi).

Baca juga artikel lainnya: Kelebihan dan kekurangan metode diskusi

Post a Comment for "Pengertian, Prinsip-prinsip, dan Etika dalam Diskusi"