Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peranan Guru Agama Islam sebagai Motivator

Peranan Guru Agama Islam sebagai Motivator- Peranan guru sebagai motivator ini sangat penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreatifitas), sehingga akan terjadinya dinamika dalam proses belajar mengajar.   

Berkaitan dengan pentingnya guru sebagai motivator Drs. Slameto Menjelaskan:

“Guru hanya merupakan salah satu diantara berbagai sumber dan media belajar. Maka dengan demikian peranan guru dalam belajar ini menjadi lebih luas dan lebih mengarah kepada peningkatan motivasi belajar anak. Melalui perannya sebagai pengajar, guru diharapkan mampu mendorong anak untuk senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan media”.  

Dengan demikian, maka jelaslah bahwa guru agama Islam perlu meningkatkan perannya sebagai motivator, yakni sebagai pendorong agar siswa melakukan kegiatan belajar agama Islam, dengan menciptakan kondisi kelas yang dapat merangsang siswa untuk melakukan kegiatan belajar agama, baik secara individual maupun secara kelompok.




Untuk dapat berperan sebagai motivator, guru agama Islam harus memiliki kemampuan tertentu, baik sebagai guru maupun sebagai motivator, syarat yang harus dimiliki oleh guru agama Islam di antaranya adalah:

1. Syarat formil 

Mempunyai ijazah PGA, sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki cacat yang menyolok, memiliki pengetahuan agama yang mendalam, bertaqwa dan berakhlak mulia, warga negara yang baik dan di angkat oleh pejabat yang berwenang.

2. Syarat materiil

Memiliki pengetahuan agama Islam secara luas, menguasai didaktik dan metodik, memiliki ilmu methodologi pengajaran, memiliki pengetahuan pelengkap terutama yang ada hubungannya dengan profesinya.

3. Syarat non formil 

Mengamalkan ajaran agama, berkepribadian yang muslim, memiliki sikap demokratis, tenggang rasa, bersikap positif terhadap ilmu, disiplin. Berinisiatif dan kreatif, kritis, objektif, menghargai dan waktu serta produktif. 

Baca juga: Mengenal media pembelajaran audio visual

Selain itu guru juga harus mempunyai kompetensi sebagai berikut:

  1. Kompetensi dalam kepribadian, guru hendaknya mempunyai kepribadian keguruan dan mengembangkan terus sehingga dapat terampil dalam mengenal dan memahami potensi dan harkat tiap individu dalam membina situasi interaksi sosial guru, murid dan dalam membina perasaan saling hormat menghormati dan bertanggung jawab. 
  2. Kompetensi atas penguasaan bahan pengajaran, yaitu penguasaan yang mengarah kepada spesialisasi atas ilmu/ kecakapan yang akan diajarkan serta penguasaan atas bahan pendalaman aplikasi bidang studi. 
  3. Kompetensi dalam cara mengajar, khususnya dalam merencanakan dan menyusun satuan pelajaran, menggunakan dan mengembangkan media pendidikan dan kemampuan dalam menggunakan metode sehingga menjadi efektif.

Nana Sudjana menegaskan beberapa syarat yang harus dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang motivator belajar yaitu:

  1. Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan siswa agar kepatuhan dan kepercayaan pada guru tertanam pada siswa. 
  2. Kaya akan berbagai bentuk dan jenis upaya untuk melakukan motivasi pada siswa baik yang bersifat intrinsik maupun yang bersifat ekstrinsik. 
  3. Mempunyai perasaan humor yang positif dan normatif sehingga tetap disegani dan disenangi siswa. 
  4. Menampilkan sosok kepribadian guru yang menjadi panutan siswa, baik dalam prilaku di kelas maupun di luar kelas.  

Demikian pembahasan mengenai peranan guru agama Islam sebagai motivator, semoga bermanfaat.

Baca juga: Manajemen perpustakaan dalam meningkatkan minat baca


Post a Comment for "Peranan Guru Agama Islam sebagai Motivator"