Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kegiatan Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Rikaariyani.com- Kegiatan Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan- Kegiatan manajemen sarana dan prasarana pendidikan meliputi perencanaan, pengadaan, penggunaan, penyimpanan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan sarana prasarana pendidikan. Selengkapnya silahkan simak penjelasan berikut ini:

 

Kegiatan Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan



Kegiatan Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan

1. Perencanaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Langkah awal kegiatan manajemen sarana dan prasarana Pendidikan adalah melakukan perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk menghindari terjadinya kegagalan yang tidak diinginkan serta untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya. 

Tujuan utama perencanaan sarana dan prasarana pendidikan adalah untuk memberikan jaminan kepada civitas sekolah atas ketersediaan barang saat dibutuhkan. 

Baca juga: Tujuan dan fungsi manajemen kesiswaan

Membuat perencanaan dengan baik dapat memberikan beberapa manfaat  diantaranya:

  1. Membantu manajer pendidikan menentukan tujuan. 
  2. Melalui perencanaan, dapat menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. 
  3. Dengan adanya perencanaan yang matang, dapat menghilangkan kepastian. 
  4. Dapat dijadikan sebagai suatu  pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan sehingga kegiatan yang diharapkan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.  

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh kepala sekolah dalam merencanakan sarana dan prasarana pendidikan adalah sebagai berikut:

  1. Perencanaan harus dipandang sebagai bagian integral dari usaha meningkatkan kualitas pembelajaran. 
  2. Perencanaan yang dibuat harus jelas, baik dari segi tujuan yang hendak dicapai, maupun dari segi kegiatan yang akan dilaksanakan. 
  3. Harus berdasarkan keputusan bersama antara pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan kegiatan. 
  4. Mengacu pada pedoman yang ditetapkan 
  5. Sesuai dengan anggaran yang tersedia 
  6. Harus mengikuti prosedur yang berlaku

Suharsimi Arikunto (1987: 10) menyebutkan ada lima langkah prosedur perencanaan sebagai berikut:

  1. Melakukan analisa terhadap materi pelajaran mana yang membutuhkan alat atau media dalam penyampaiannya, dari analisa materi ini dapat diketahui apa saja sarana yang dibutuhkan. 
  2. Melakukan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada. Alat atau media yang ada perlu dilihat kembali, sambil mengadakan reinventarisasi. 
  3. Menyeleksi alat atau media yang masih bisa dimanfaatkan, baik reparasi maupun tidak. 
  4. Menyiapkan dana 
  5. Menunjuk seseorang yang diserahi tugas untuk mengadakan alat.

Pendapat lain dikemukakan oleh Boeni Sukarno dalam Ibrahim Bafadal (2004: 29) bahwa langkah-langkah perencanaan sarana pendidikan di sekolah sebagai berikut:

  1. Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan setiap unit kerja sekolah dan atau menginventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah. 
  2. Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah ungtuk periode tertentu misalnya untuk satu triwulan atau satu tahun ajaran. 
  3. Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang telah dimilki sekolah. Salah satu cara adalah dengan dalan membaca buku inventaris atau buku induk barang. Berdasarkan pemaduan tersebut lalu disusun rencana kebutuhan yang belum tersedia di sekolah. 
  4. Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang telah tersedia.
  5. Penetapan rencana pengadaan akhir.

2. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan upaya dalam merealisasikan rencan yang telah disusun sebelumnya. Beberapa prosedur yang harus dilakukan meliputi:

  1. Melakukan analisis kebutuhan 
  2. Membuat daftar sarana dan prasarana yang dibutuhkan. 
  3. Mengajukan pada pihak pemerintah atau yayasan.

Pengadaan sarana dan prasarana mempunyai beberapa strategi diantaranya:

a. Dengan cara membeli

Pembelian dilakukan jika anggaran tersedia, seperti membeli laptop, wireless, buku, dan lainnya.

b. Dengan membuat sendiri

Hal ini biasanya dilakukan pada sarana dan prasarana pendidikan yang sifatnya sederhana, seperti alat-alat peraga dan media ajar lainnya.

c. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui hibah atau bantuan

Penerimaan hibah atau bantuan dilakukan dengan membuat berita acara. Hibah dan bantuan dapat dilaksanakan jika dalam kegiatan tersebut telah terpenuhi syarat-syarat tertentu.

d. Pengadaan sarana dan prasarana melalui sewa menyewa

Sewa menyewa yakni memanfaatkan barang milik pihak lain untuk kepentingan yang dibutuhkan oleh sekolah dengan cara membayar berdasarkan perjanjian. Misalnya menyewa beberapa unit computer untuk mengadakan ujian IT dan lain sebagainya.

3. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Setiap barang yang dimiliki sekolah perlu dipelihara dan dirawat dengan baik, agar barang tersebut dapat berfungsi dan bisa digunakan dalam jangka waktu tertentu. Pemeliharaan juga dimaksudkan agar barang-barang tersebut terhindar dari kerusakan. Pemeliharaan harus dilakukan secara rutin dan kontinyu.

Menurut Wahyuningrum (2000:31) pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan terus menerus agar setiap barang dalam keadaan baik dan siap pakai. Sedangkan Dirjen Dikdasmen Depdikbud (1996:46) menyatakan bahwa pemeliharaan sarana pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengurus dan mengatur agar semua alat dalam kondisi baik dan siap pakai serta berdaya guna.

Pemeliharaan sarana pendidikan dibedakan menjadi dua yakni pemeliharaan terencana dan pemeliharaan yang tidak terencana. Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang memang diprogramkan, dijadwalkan, dan dilaksanakan. Sedangkan pemeliharaan tidak terencana yakni pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 49) ada beberapa macam pemeliharaan perlengkapan di sekolah, ditinjau dari sifatnya dan waktu perbaikannya. Ditinjau dari sifatnya ada empat macam pemeliharaan perlengkapan pendidikan, yaitu:

  1. Pemeliharan yang bersifat pengecekan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui baik buruknya perlengkapan. 
  2. Pemeliharaan yang bersifat pencegahan yaitu agar selalu dalam kondisi baik/keadaan baik. 
  3. Pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan. 
  4. Pemeliharaan yang bersifat perbaikan berat.

Ditinjau dari waktu perbaikannya ada dua macam pemeliharaan perlengkapan, yaitu:

  1. Pemeliharaan sehari-hari 
  2. Pemeliharaan berkala

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa secara garis besar pemeliharaan sarana pendidikan penting dilakukan. Pemeliharaan dapat dilakukan dengan cara menyimpan, mencegah kerusakan, dan juga memperbaiki jika terjadi kerusakan. Dengan adanya pemeliharaan, sarana pendidikan menjadi tidak cepat rusak sehingga proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Demikian penjelasan mengenai kegiatan manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Semoga bermanfaat...

Baca juga: Pengertian manajemen pendidikan




Post a Comment for "Kegiatan Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan"