Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MEMAHAMI PENELITIAN GROUNDED THEORY

MEMAHAMI PENELITIAN GROUNDED THEORY

Pada hakekatnya penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan mengenai suatu masalah berupa fakta, konsep dan teori. Melalui kegiatan penelitian, manusia memahami fenomena yang terjadi sehingga dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Teori-teori yang dihasilkan dari berbagai penelitian merupakan sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Secara garis besar, terdapat dua macam penelitian yaitu, penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian yang berbeda. Fokus penulis dalam tulisan ini adalah mengenai penelitian kualitatif, khususnya penelitian grounded theory.

Penelitian Grounded Theory adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan teori berlandaskan data yang diperoleh di lapangan. Penelitian ini dikembangkan oleh Barney G. Glaser dan Anselm L. Strauss dengan diterbitkannya buku berjudul The Discovery of Grounded Theory. Di Indonesia, penelitian ini mulai dikenal pada tahun 1970. Untuk lebih jelas, silahkan disimak penjelasan berikut ini: 

MEMAHAMI PENELITIAN GROUNDED THEORY


PENGERTIAN GROUNDED THEORY

Grounded Theory adalah sebuah pendekatan, di mana pengumpulan data, pengembangan data, pengembangan teori, dan ulasan literatur berlangsung dalam proses yang berkelanjutan. Penelitian ini memiliki posisi yang sama dengan studi kasus, yaitu penelitian untuk menemukan teori berdasarkan data. Intinya, dari datalah sebuah konsep dibangun, dari data hipotesis dibangun, dan dari data pula suatu teori dibangun.  

Tujuan penelitian grounded theory pada umumnya adalah untuk membangun teori baru, namun bisa juga untuk memodifikasi teori yang sudah ada. Peneliti  jenis grounded theory ini bergerak dari data menuju  konsep. Data yang diperoleh di lapangan, dianalisis menjadi fakta dan dari fakta diinterpretasi menjadi konsep. Jadi prosesnya adalah data menjadi fakta, dan fakta menjadi konsep. 

Peneliti grounded theory sering disebut ke lapangan dengan kepala kosong, langsung terjun ke lapangan tanpa membawa kerangka teori. Dengan tanpa membawa kerangka teori, maka peneliti diharapkan dapat memotret fenomena yang ada di lapangan tanpa harus  memaksakan data empirik karena dikhawatirkan peneliti gagal menangkap fenomena atau data secara jernih.

 METODE PENGUMPULAN DATA GROUNDED THEORY

Dalam pengumpulan data dibedakan antara empiri dengan data. Hanya empiri yang relevan dengan obyek dan dikumpulkan oleh peneliti dapat disebut data. Maka diperlukan proses seleksi dalam kewajaran menangkap semua empiri. Seseorang yang sedang memperhatikan jenis mobil tertentu, pada saat berjalan-jalan pun akan memperhatikan jenis mobil itu yang dikendarai orang lain tanpa memperhatikan jenis mobil yang lain.

Sesudah melakukan observasi atau wawancara peneliti segera harus membuat catatan hasil rekaman observasi partisipan atau wawancara. Noeng Muhadjir sebagaimana dikutip Sudira menyarankan agar mencari peluang waktu di mana ingatan masih segar dan sedang tidak ada bersama dengan subyek responden.

Menurut Creswell pengumpulan data dalam studi grounded theory merupakan proses “zigzag”, keluar lapangan untuk memperoleh informasi, menganalisis data, dan seterusnya. Partisipan yang diwawancarai dipilih secara teoritis –dalam theoritical sampling- untuk membantu peneliti membentuk teori yang paling baik.

PROSES ANALISIS DATA PENELITIAN GROUNDED THEORY

Proses analisis data dalam penelitian grounded theory bersifat sistematis dan mengikuti format standar sebagai berikut:

  1. Open Coding, peneliti membentuk kategori awal dari informasi tentang fenomena yang dikaji dengan pemisahan informasi menjadi segmen-segmen.
  2. Axial coding, peneliti merakit data dalam cara baru setelah open coding.
  3. Selective coding, peneliti mengidentifikasi “garis cerita” dan menulis cerita yang mengintegrasikan kategori dalam model pengodean poros.
  4. Peneliti dapat mengembangkan dan menggambarkan secara visual suatu matrik kondisional yang mejelaskan kondisi sosial, historis, dan ekonomis yang mempengaruhi fenomena sentral.

Hasil proses pengumpulan dan analisis data ini adalah suatu teori. Teori ini selanjutnya cenderung diuji secara empiris. 

Semoga bermanfaat


Post a Comment for "MEMAHAMI PENELITIAN GROUNDED THEORY"