Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berpikir Kesisteman Dalam Pendidikan

Rikaariyani.com- Berpikir Kesisteman Dalam Pendidikan- Berpikir kesisteman dimulai pada tahun 1956 di MIT oleh professor Jay Forrester. Profesor Forrester mengakui perlunya cara yang lebih baik untuk menguji ide-ide baru tentang sistem sosial, dengan cara yang sama kita dapat menguji ide-ide dalam bidang teknik. 


 

BERPIKIR KESISTEMAN

 

Pendekatan Berpikir Kesisteman

Pendekatan sistem pemikiran secara fundamental berbeda dari bentuk-bentuk analisis tradisional. Analisis tradisional berfokus pada individu yang memisahkan potongan-potongan dari apa yang sedang dipelajari, bahkan, kata "analisis" sebenarnya berasal dari akar kata yang berarti "mengurai ke bagian-bagian yang mewakili." 

Sistem berpikir, sebaliknya, berfokus pada bagaimana hal yang sedang dipelajari berinteraksi dengan konstituen lain dari sistem-sekumpulan elemen yang berinteraksi untuk menghasilkan perilaku - yang itu adalah bagian. 

Ini berarti bahwa daripada mengisolasi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih kecil dari sistem yang sedang dipelajari, pemikiran sistem bekerja dengan memperluas pandangan untuk memperhitungkan jumlah yang lebih besar dan lebih besar interaksi sebagai sebuah isu yang sedang dipelajari. Hal ini menghasilkan kesimpulan yang terkadang sangat berbeda daripada yang dihasilkan oleh bentuk-bentuk analisis tradisional, terutama ketika apa yang sedang dipelajari secara dinamis kompleks atau memiliki banyak umpan balik dari sumber-sumber lain, internal atau eksternal.


Pemikiran Sistem: Pandangan Masa Lalu

Untuk beberapa kasus, pemikiran sistem adalah sebuah konsep baru sacara relatif yang mulai pada tahun 1956 ketika J.W. Foster at MIT mulai untuk memakai pengetahuan, ia menambahkan dari kerjanya dalam penelitian elektromagnetik untuk pengaturan perusahaan lingkungan. Tetapi, pemikiran sistem ada lama sebelum masa setelah masyarakat industri muncul di mana seseorang terlihat sebagai bagian dari sebuah keseluruhan yang saling berkaitan.

Mempelajari sesuatu dalam pengasingan dari lingkungan di mana hal tersebut eksis akan juga membatasi pemahaman Anda. Anda harus melihat  pada hubungan timbal balik di antara masalah-masalah untuk meyakinkan beberapa ketetapan yang diusulkan untuk masalah tidak mempengaruhi secara kurang baik masalah lain yang berkaitan. Anda tidak bisa menyelesaikan sendiri masalah-masalah ini karena sebuah pandangan untuk setiap masalah adalah tidak cukup untuk secara keseluruhan memahaminya. Anda harus menggunakan pandangan-pandangan yang berbeda. Jagalah poin ini dalam pikiran, pemikiran sistem bisa digunakan sebagai alat pengrestruktur untuk membuat sebuah sistem edukasi secara lebih efektif karena hal tersebut mendorong penguasaan personal.


Post a Comment for "Berpikir Kesisteman Dalam Pendidikan"