Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian HOTS (Higher Order Thingking Skill)

Pengertian HOTS (Higher Order Thingking Skill)- HOTS (Higher Order Thinking Skill), atau sering disebut sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi, merupakan sebuah ide dalam reformasi pendidikan yang merujuk pada taksonomi Bloom dan mulai diterapkan pada awal abad ke-21. Konsep ini diterapkan dalam sistem pendidikan dengan tujuan untuk mempersiapkan individu menghadapi revolusi industri. Dalam konteks abad ke-21 ini, harapannya adalah agar sumber daya manusia tidak hanya menjadi pekerja yang mengikuti arahan pemerintah, melainkan juga memiliki keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.

HOTS bukanlah subjek pelajaran atau ujian; menurut Abduhzen, HOTS merupakan tujuan akhir yang dapat dicapai melalui pendekatan, proses, dan metode pembelajaran.

HOTS pertama kali diungkapkan oleh Brookhart, yang menjelaskan model ini sebagai cara untuk mentransfer pengetahuan, mengembangkan berpikir kritis, dan memecahkan masalah. HOTS tidak hanya mencakup pola pertanyaan, melainkan juga merangkum model pembelajaran. Model pengajaran harus melibatkan kemampuan berpikir, sementara model penilaian HOTS membutuhkan siswa untuk dapat menanggapi pertanyaan atau tugas yang mungkin tidak familiar bagi mereka.



Pengertian HOTS (Higher Order Thingking Skill)

Menurut Thomas & Thorne, HOTS adalah "jenis berpikir yang lebih tinggi daripada sekadar menghafal fakta, menyampaikan informasi, atau menerapkan aturan, rumus, dan prosedur." 

Pernyataan tersebut sejalan dengan pandangan Onosko & Newman, yang menganggap HOTS sebagai "non-algoritmik dan diartikan sebagai kemampuan potensial pikiran untuk menghadapi tantangan baru yang belum pernah dipertimbangkan oleh siswa sebelumnya." Selain itu, menurut Underbakke, "HOTS juga merujuk pada kemampuan berpikir strategis yang melibatkan penggunaan informasi untuk menyelesaikan masalah, menganalisis argumen, bernegosiasi isu, atau membuat prediksi."

Menurut Ernawati (2017:196-197), HOTS adalah suatu pola pikir yang tidak sekadar berfokus pada mengingat informasi, melainkan juga pada pemaknaan esensinya. Untuk mencapai pemaknaan tersebut, diperlukan cara berpikir yang integralistik, melibatkan analisis, sintesis, mengkorelasi, serta menarik kesimpulan. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan ide-ide yang kreatif dan produktif sebagai bentuk ekspresi dari pemahaman yang mendalam terhadap materi atau konsep yang dipelajari.

Menurut Brookhart (2010:3), HOTS dapat didefinisikan sebagai tiga aspek, yakni kemampuan transfer, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan pemecahan masalah. Transfer dalam konteks berpikir tingkat tinggi berarti siswa tidak hanya diharapkan untuk mengingat informasi, melainkan juga mampu mentransfer pengetahuan tersebut ke situasi atau konteks yang baru. Berpikir kritis pada tingkat tinggi mengimplikasikan kemampuan siswa untuk memberikan penilaian yang bijaksana atau kritik yang masuk akal. Sementara itu, dalam konteks pemecahan masalah pada tingkat tinggi, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi serta menyelesaikan tantangan yang muncul dalam studi dan kehidupan mereka.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa HOTS (High Order Thinking Skill) adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi yang esensial bagi peserta didik. Ini tidak hanya menguji kemampuan intelektual mereka dalam hal ingatan, tetapi juga menilai keterampilan evaluasi, kreativitas, analisis, dan berpikir kritis terkait dengan pemahaman mereka terhadap suatu mata pelajaran. Lebih dari itu, HOTS menekankan pada kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan, sehingga keterampilan berpikir tingkat tinggi tidak hanya terbatas pada menghafal materi pelajaran, melainkan lebih fokus pada penerapan dan pemikiran kritis terhadap solusi permasalahan.

Post a Comment for "Pengertian HOTS (Higher Order Thingking Skill)"